Posted by : Paksi Renaldi
Udara lingkungan dapat
dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan
secara langsung dan pernapasan tak langsung. Pengambilan
udara secara langsung dapat dilakukan oleh permukaan tubuh lewat proses difusi.
Sementara udara yang dimasukan ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan
dinamakan pernapasan tidak langsung.
Saat kita bernapas,
udara diambil dan dikeluarkan melalui paruparu. Dengan lain kata, kita
melakukan pernapasan secara tidak langsung lewat paru-paru. Walaupun begitu,
proses difusi pada pernapasan langsung tetap terjadi pada paru-paru. Bagian
paru-paru yang meng alami proses difusi dengan udara yaitu gelembung halus
kecil atau alveolus.
Oleh karena itu,
berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua tahap mekanisme
pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni
mekanisme pernapasan eksternal dan internal.
a. Pernafasan Eksternal
Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk
ke dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat
darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida
akan dilepaskan. Proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2) antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan pernapasan
eksternal.
Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian
besar CO2 yang diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO- 3)
. Dengan bantuan enzim karbonat anhidrase, karbondioksida (CO2) air
(H2O) yang tinggal sedikit dalam darah akan segera berdifusi keluar.
Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan HHb) melepaskan
ion-ion hidrogen (H+) sehingga hemoglobin (Hb)-nya juga ikut
terlepas. Kemudian, hemoglobin akan berikatan dengan oksigen (O2)
menjadi oksihemoglobin (disingkat HbO2).
Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena adaperbedaan
tekanan parsial antara udara dan darah dalam alveolus. Tekanan parsial membuat
konsentrasi oksigen dan karbondioksida pada darah dan udara berbeda.
Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan
tekanan parsial oksigen pada alveolus paru-paru. Dengan kata lain, konsentrasi
oksigen pada udara lebih tinggi daripada konsentrasi oksigen pada darah. Oleh
karena itu, oksigen dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus
paru-paru.
Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam darah lebih besar
dibandingkan tekanan parsial karbondioksida pada udara. Sehingga, konsentrasi
karbondioksida pada darah akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi
karbondioksida pada udara. Akibatnya, karbondioksida pada darah berdifusi
menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.
b.
Pernafasan Internal
Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada
pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran
oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi
seluler.
Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan
lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan
digunakan dalam proses metabolisme sel. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.
Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga melalui proses
difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial
oksigen dan karbondioksida antara darah dan cairan jaringan. Tekanan parsial
oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah dibandingkan oksigen yang berada
dalam darah. Artinya konsentrasi oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah.
Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.
Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah daripada
cairan jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung dalam sel-sel tubuh
berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh darah, sebagian
kecilnya akan berikatan bersama hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin
(HbCO2). Reaksinya sebagai berikut.
Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke dalam plasma darah
dan bergabung dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase,
asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan
ion bikarbonat (HCO- Persamaan reaksinya sebagai berikut.
CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan ke luar tubuh oleh
paru-paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion
bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat di dalam darah
berfungsi sebagai bu. er atau larutan penyangga.\ Lebih tepatnya, ion tersebut
berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat keasaman) darah.
Untuk lebih jelas anda bisa mendownload Video Animasinya Disini
Petunjuk Download
Tunggu tulisan yg bertulis Harap Tunggu berganti SKIP ADS, Klik Tulisan SKIP ADS tersebut
Related Posts :
- Back to Home »
- Sains »
- Mekanisme Pertukaran Gas Oksigen (O2)dan Karbondioksida (CO2) Pada Manusia