Posted by : Paksi Renaldi
Jangan tertipu oleh kecantikan, warna dan daya pikat yang
ditawarkannya, apalagi hingga kita memutuskan untuk mengkonsumsinya. Karena 6
tanaman berikut, adalah sedikit dari jenis tanaman yang memiliki racun paling
mematikan, jika tanaman ini sampai dikonsumsi. Tidak sampai hitungan hari,
bahkan beberapa diantaranya mengantarkan seseorang pada kematian hanya dalam
hitungan jam saja. Berikut kami paparkan 6 Tanaman Paling Beracun di Dunia :
1.
Castor bean/ biji kasturi
tanaman Castor |
Tanaman paling
beracun di dunia ini, biasanya kerap ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan
- pekarangan rumah. Namun sebenarnya kandungan toksin/racun yang disebut risin,
banyak terkandung dalam tanaman jenis ini. Terutama pada bagian biji/kacangnya
yang kerap dijadikan minyak jarak. Satu biji mentah cukup untuk membunuh
manusia dalam dua hari. Gejala pertama yang ditimbulkan, akan dialami dalam
beberapa jam seperti tenggorokan dan mulut yang terbakar, sakit perut, diare
berdarah dan muntah. Proses ini terus berlanjut hingga puncaknya kematian yang
disebabkan karena dehidrasi.
2. Beladonna / berry
setan
tanaman beri setan |
Belladonna, juga
dikenal sebagai Ceri Kematian, adalah tanaman asli Eropa, Afrika Utara dan Asia
Barat. Dalam tanaman ini, terkandung alkaloid tropane, yang dapat menyebabkan
mengigau dan halusinasi. Gejala lain dari keracunan Belladonna termasuk dapat
kehilangan suara, mulut kering, sakit kepala, kesulitan bernafas dan kejang-kejang.
Seluruh bagian dari tanaman beracun, namun risiko terbesar adalah pada buahnya,
yang memiliki rasa manis dan cenderung menarik perhatian anak-anak. Dengan
mengkonsumsi 10 – 20 buah tanaman ini, bisa membunuh orang dewasa, tapi hanya
diperlukan satu lembar daun Beladonna (di mana racun jauh lebih terkonsentrasi)
untuk membunuh seorang pria dewasa.
3.
Rosario Pea / biji saga (indonesia)
biji tanaman saga |
Dikenal juga sebagai
Mata Kepiting atau Jumbie Manik, adalah jenis tanaman rambat yang terdapat
sekitar pohon-pohon, semak dan pagar tanaman. Tanaman ini asli Indonesia,
tetapi tumbuh juga di sebagian besar dunia. Paling dikenal karena bijinya, yang
digunakan sebagai manik-manik, karena memiliki warna merah terang dengan corak
bercak hitam tunggal. Racun yang terkandung dalam tanaman ini (abrin) sangat
mirip dengan racun risin (75 kali lebih kuat), ditemukan di beberapa tanaman
beracun lainnya.
4. Wolfsbane / monkshood
tanaman wolfbane / monkshood |
Wolfsbane adalah
jenis tanaman abadi yang asli dari daerah pegunungan di belahan bumi utara.
Mengandung racun dalam jumlah yang sangat besar yang disebut alkaloid
pseudaconitine, yang kerap digunakan oleh orang-orang Ainu Jepang sebagai racun
untuk berburu, di ujung kepala panah mereka. Jika dikonsumsi, gejala yang
ditimbulkan meliputi terbakar pada tungkai dan perut. Dalam dosis besar,
kematian dapat terjadi dalam 2-6 jam.
5. Hemlock Air.
tanaman Hemlock Air |
Hemlock air atau
ubi racun, adalah sekelompok tanaman yang sangat beracun yang berasal daerah
beriklim sedang tepatnya dari di belahan bumi utara. Tanaman ini memiliki ciri
khas bunga putih dan hijau kecil yang tersusun dalam bentuk mirip payung.
Hemlock air mengandung racun bernama cicutoxin yang dapat menyebabkan kejang.
Racun ini ditemukan di semua bagian tanaman tetapi sebagian besar
terkonsentrasi di akar, yang memiliki dosis racun paling kuat ketika memasiki
musim semi. Selain kejang, gejala lainnya termasuk mual, muntah, sakit perut,
tremor dan kebingungan. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan
atau fibrilasi ventrikel dan dapat terjadi hanya beberapa jam setelah menkonsumsi
tanaman ini.
6. Oleander
tanaman Oleander |
Oleander dengan nama Latin Nerium oleander adalah salah satu tanaman yang juga
mematikan. Tanaman ini juga diketahui populer sebagai tanaman semak untuk
hiasan. Banyak nama diberikan kepada bunga yang satu ini seperti zakum (Turki),
zaqqum (Arab), arali (Tamil), jia zhu tao (Cina), atau di Indonesia lebih
dikenal dengan nama bunga mentega.
Sebutan ini tampaknya berasal dari
kata “Olea” yang dalam bahasa Latin bermakna oil atau berminyak. Mungkin agak
kurang enak didengar jika namanya menjadi “bunga minyak”, makanya disebut
dengan bunga mentega. Tanaman ini dikenal akan kemampuannya memproduksi minyak
yang bisa memenuhi lahan sekitar tempatnya tumbuh. Orang Sunda sendiri
menyebutnya kere atau jure.
Hanya satu daun dapat menyebabkan
kematian pada orang dewasa dan keracunan yang fatal bisa diakibatkan oleh
kontak dengan rantingnya, bunga, dan buahnya. Tanaman ini mengandung sejumlah
jenis racun meskipun telah dikeringkan, termasuk nerioside, rosagenin,
oleandroside, saponins, dan cardiac glycosides. zat-zat
tersebut merupakan zat yang dapat menyebabkan perlambatan denyut jantung dan
gagal jantung.
Racun-racun tersebut terdapat pada
semua bagian tanaman, namun umumnya terkonsentrasi pada bagian getah yang
tampilannya berwarna putih seperti susu. Jika memapar kulit manusia, getah ini
bisa menghalangi reseptor luar kulit manusia sehingga menyebabkan kulit jadi
kebas atau mati rasa.
Meski tanaman ini berasal dari
daerah Mediterania dan Asia, tapi saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia.
Keracunan ini juga diketahui juga umum terjadi pada kuda dan hewan ternak
lainnya. Sekali menginfeksi, oleander secara
simultan menyerang sistem kesadaran, sistem syaraf jantung, dan sistem
pencernaan.
Cara pengobatan akibat keracunan
Oleander ini adalah dengan merangsang muntah (induced vomitting), pembilasan
lambung (gastric lavage), dan pemberian norit (activated charcoal). Permberian
norit ini dimaksudkan untuk mengikat zat beracun tersebut sehingga menjadi
netral untuk dikeluarkan dari tubuh. Cara yang perlu segera ditempuh, apabila
perangsangan muntah tidak berhasil dilakukan, adalah dengan pemberian digoxin
immune fab, suatu obat produksi dari GlaxoSmithKline.
Walaupun demikian, racun oleander
tak mempan terhadap beberapa jenis hewan invertebrata (hewan tak bertulang
belakang). Hewan-hewan tersebut menjadikan tanaman oleander sebagai sumber
pakan mereka. Sebut saja ulat bulu oranye oleander caterpillar dengan
bulu-bulunya yang hitam dan tawon oleander (Syntomeida epilais).
Keduanya termasuk kebal terhadap
oleander dan bertahan hidup dengan cara memakan bagian bubuk kayu di sekitar
jaringan vena daun oleander dan menghindari seratnya. Sementara kupu-kupu gagak
atau common crow butterfly (Euploea core) memodifikasi racun oleander untuk
menjadikan tubuhnya tidak enak atau tidak menyenangkan bagi para pemangsa,
khususnya kelompok burung. Oleh sebab itu perlu berhati-hati,
dalam memilih madu, sebab madu lebah yang mengisap nektar dari bunga Oleander
ini juga beracun untuk dikonsumsi.
Mengapa
penulis memberikan cara pengobatan hanya pada tanaman oleander, karena tanaman
ini banyak ditemukan di indonesia dan juga sebagai tanaman hias. Karena alasan
inilah maka kemungkinan besar terkena racun tanaman ini sangat besar terutama
bagi anak – anak yang rasa ingin taunya tinggi. Terimakasih sudah berkunjung ke
blog saya... ^_^