Posted by : Paksi Renaldi
Untuk kali pertamanya, para ilmuwan
menemukan planet alien seukuran Bumi di zona habitasi. 'Kembaran', atau
setidaknya 'sepupu Bumi'.
Liputan6.com, California - Manusia
terus mencari tahu, apakah hanya Bumi yang kita tinggali yang menopang
kehidupan. Langit dipindai, untuk mencari kembaran planet ini. Dan kini, untuk
kali pertamanya, para ilmuwan menemukan planet alien seukuran Bumi di zona
habitasi dari bintangnya. 'Sepupu Bumi' itu mungkin mengandung air dan kondisi
tepat untuk menopang kehidupan.
Planet yang baru ditemukan itu, yang
dinamakan Kepler-186f, kali pertama diketahui keberadaannya oleh teleskop luar
angkasa Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Ia diketahui
mengorbit bintang merah yang bersinar redup, yang jaraknya 490 tahun cahaya
dari Bumi.
Bintang tersebut lebih redup dari
Matahari. Namun, Kepler-186f ukurannya lebih besar dari Bumi. Dari posisi dan
ukurannya, ia bisa jadi memiliki air di permukaannya.
"Apa yang selama ini kita cari
adalah kembaran Bumi -- planet seukuran Bumi yang berada di zona habitasi
sebuah bintang serupa Matahari," kata Tom Barclay, ilmuwan Kepler
sekaligus salah satu penulis riset eksoplanet terbaru, seperti Liputan6.com
kutip dari SPACE.com, Jumat (18/4/2014). "Kepler-186f
adalah planet seukuran Bumi di zona habitasi sebuah bintang yang lebih dingin
dari Matahari. Jadi, kalaupun ia bukan 'kembaran Bumi', mungkin dia adalah
'sepupu Bumi'. Punya karakteristik serupa, hanya orangtuanya yang
berbeda.
Berpotensi Layak Huni
Para
ilmuwan menduga, Kepler-186f -- yang terluar dari 5 planet yang mengorbit
bintang Kepler-186 dalam jarak 52,4 kilometer secara teoritis berada dalam zona
habitasi bintang merah kerdil itu.
Sementara,
orbit Bumi dari Matahari berjarak rata-rata 150 juta kilometer. Namun, Matahari
lebih besar dan terang dari bintang Kepler-186. Itu mengapa zona layak huni
Matahari lebih jauh: di mana Bumi berada.
"Ini
adalah planet seukuran Bumi secara definitif yang ditemukan di zona habitasi di
sekitar bintang yang lain," kata Elisa Quintana, dari SETI Institute dan
Ames Research Center NASA, sekaligus pemimpin studi.
Sebelumnya,
sejumlah planet lain, dengan ukuran beragam ditemukan dalam zona layak huni
dari bintangnya masing-masing. Namun, Kepler-186f adalah planet alien yang
ukurannya amat mirip dengan Bumi dan mengorbit di area yang berpotensi menopang
kehidupan di sebuah sistem ekstrasolar -- di luar tata surya.
'Ini
adalah temuan bersejarah, sebuah planet yang ukurannya mirip Bumi ditemukan di
zona layak huni di sekitar bintangnya," kata Geoff Marcy, astronom
University of California, Berkeley, yang tak terlibat dalam riset. "Ini
adalah kasus temuan planet 'layak huni' terbaik selama ini."
Jari-jari
Kepler-186f diperkirakan sekitar 1,1 kali jari-jari Bumi. Itu berarti
ukurannya lebih besar dari planet manusia. Mungkin berbatu seperti Bumi. Namun,
para ilmuwan belum bisa memastikan, apa elemen yang membentuk atmosfer planet
tersebut -- elemen kunci yang dapat membantu para ilmuwan memahami apakah
planet ini bisa dihuni makhluk hidup.
Mengapa mencari planet yang ukuran serupa dengan Bumi
menjadi penting?
"Apa yang kita pelajari, dalam
beberapa tahun terakhir, adalah ada transisi pasti yang terjadi sekitar 1,5
jari-jari bumi," kata Quintana dalam sebuah pernyataan. "Jika sebuah
planet memiliki jari-jari 1,5 sampai 2 kali jari-jari Bumi, ia menjadi cukup
besar untuk mulai menumpuk hidrogen sangat tebal dan memiliki atmosfer helium --
sehingga mulai menyerupai gumpalan gas raksasa."
Kepler-186f sebenarnya terletak di
tepi zona layak huni bintang Kepler-186, itu berarti cairan yang berada dalam
permukaannya bisa membeku. Demikian studi yang dilakukan Stephen Kane dari San
Francisco State University.
Namun, karena ukurannya yang besar,
ia bisa jadi memiliki atmosfer lebih tebal, yang akan melindungi planet dan
berpotensi menyimpan air dalam bentuk cair.
"Kepler-186f mengelilingi
bintangnya (berevolusi) selama lebih dari 130 hari. Namun, karena ukuran
bintangnya lebih kecil dari Matahari, planet ini mengorbit sedikit lebih dalam
dalam --mungkin pada orbit Merkurius di tata surya kita," kata Barclay.
Dan karena menerima energi yang
lebih kecil dari yang diterima Bumi, "Jika Anda berada di Kepler-186f, tak
seperti Matahari yang menyengat, bintangnya terlihat lebih redup,"
imbuhnya.
Lalu, apakah ada makhluk hidup yang
ada di Kepler-186f? Belum bisa dipastikan. Teknologi yang kita miliki saat ini
belum bisa menjangkaunya. (Tanti Yulianingsih)
(Elin Yunita Kristanti)
Ini hanya sekedar informasi yang perlu diketahui oleh khalayak umum. soal benar atau tidaknya planet ini bisa dihuni atau tidak itu hanya masalah waktu dimana nanti ada astronot yang berkunjung ke planet tersebut. hehe
Jadi intinya tergantung dari kepercayaan masing - masing aja... ^_^
Jadi intinya tergantung dari kepercayaan masing - masing aja... ^_^
Sumber : news.Liputan6.com